Putriku, Khalisa Priscilla Al Zahra

Khalisa Priscilla Al Zahra

Nama indah yang mempunyai arti yang begitu baik, semoga ia akan menjadi anak yang terbaik pada zamannya, yang mampu menghadapi persoalan di lingkungannya dan tanpa terpengaruh oleh lingkungan itu sendiri.

Khalisa = Murni, suci, semoga ia akan menjadi insan yang murni atau suci, mampu menjaga harkat dan martabat dirinya sebagai seorang wanita. Selalu jernih dalam memandang suatu persoalan dan mampu berpikir dengan jernih untuk menyelesaikannya. Menjadi wanita sholihah, istri sholihah, tiang negara dan agamanya. Semoga Allah selalu menjaganya dan memberikan hidayah kepada nya.

Priscilla = Berasal dari bahasa yunani yang artinya membawa kehormatan, dengan adanya dirinya akan membawa kehormatan kepada siapapuin yang dekat atau kenal dengan nya, akan selalu membawa rasa harum kepada lingkungannya. Dengan keindahan budi pekerti dan kata-katanya serta pemikirannya. Amin.

Al-Zahra = Gelar dari anak Rosulullah,Istri Al Imam Ali RA, Fatimah Al-Zahra, yang artinya kembang atau bunga, semoga ia akan menjadi bungan yang anggun seperti Fatimah Al Zahra.

"Ya Allah kabuilkanlah permintaan hambamu ini, jagalah kesuciannya dan pikirannya, lapangkanlah hatinya, jangan biarkan ia jauh dari Mu, selalu berikan rahmat dan perlindungan Mu kepada nya. Amin"

Arti Kosasih Ali Abu Bakar

Ketika saya mulai besar saya bertanya kepada diri saya sendiri apa arti sebuah nama Kosasih Ali Abu Bakar, saya menyadari bahwa saya tidak mungkin meminta sebuah nama ketika saya dilahirkan di dunia yang indah ini.

Yang saya tahu dari orang tua adalah saya lahir pada tanggal 3 Desember 1977 sewaktu suara adzan mengumandang, lahir di dekat sebuah Pompa Bensin di daerah Mampang, Jakarta.
Kedua orang saya berasal dari daerah dataran tinggi Gayo, sebuah wilayah yang ketika saya besar dan sudah kesana kerap kali hati saya ingin kesana. Sebuah dataran tinggi di Aceh yang membuat saya begitu terpesona dengan segala pemandangan alamnya.

Ketika saya memikirkan arti nama ini, saya sadar sesungguhnya manusia itu tidak dapat menolak lahir dari rahim siapa, ia tidak dapat menolak untuk statusnya seperti apa, yang ia tahu ialah ketika lahir dan menangis ia harus menghadapi hidup yang keras ini. Ini semua adalah kehendak dari Allah SWT, hak tunggalnya.

Ayah saya berasal dari Ketol, Takengon, ia seorang dengan watak yang keras dalam diamnya dan selalu memagang teguh arti kejujuran, ia juga amat menyangin anak-anaknya dengan caranya. Dalam hidupnya ia selalu memberi kebebasan kepada anak-anak selama jalan tersebut tidak dilarang oleh Allah SWT.

Mama saya berasal dari Bintang, Takengon, seorang yang keras sekali wataknya. Apapun kemauannya kerap kali harus dituruti dan ia akan berupaya dengan berbagai cara untuk menggapainya. Namun ditengah kekerasannya ia begitu mencintai anak-anaknya dengan caranya, terkadang caranya ini tidak dimengerti oleh anaknya sehingga membuat anak-anaknya salah sangka.

Lantas saya bertanya apa arti Kosasih Ali Abu Bakar tersebut.
Kosasih, menurut amaku berasal dari kata Kus, atasannya tempat ia bekerja, kemudian ditambah dengan Sasih, dengan harapan menjadi anak yang berbelas kasih.
Ali, adalah potongan dari nama Kakek ku dari Ketol yang bernama Mude Ali. Kemudian juga merupakan salah satu nama dari Sahabat Rasulullah yaitu Ali Bin Abi Thalib, seorang keponakan sekaligus seorang figur yang luar biasa, sampai-sampai bisa melahirkan sebuah aliran Agama Islam yang dengan segala kekurangannya, Syiah.
Abubakar, adalah potongan dari nama Kakeku dari Bintang yang bernama Abubakar Bintang. Juga ini merupakan salah seorang sahabat dari Rosulullah yang merupakan bagian dari orang-orang pertama yang mengimani Nabi Muhammad SAW, salah seorang yang amat membantu dalam membantu dawah Islam dengan hartanya maupun jiwanya.

Dalam pemikiran saya ketika mengetahuinya adalah berpikir bahwa mungkinkedua orang tuaku menginginkan aku menjadi seperti kedua ayahnya, tidak melupakan tanoh gayo ketika aku besar nanti. Yang lebih membuat aku tertawa adalah canda amaku yang mengatakan kenapa namaku Kosasih agar aku kelak nanti mudah mendapatkan pekerjaan.

Itulah namaku, sebuah pemberian dari Allah melalui orang tuaku yang tentunya sudah terdaftar di Kitab Lauh Mahfudz, semoga aku bisa masuk kedalam syurganya Allah SWT dengan banyaknya kelemahan-kelemahanku sebagai seorang manusia.